Halaman

Jumat, 15 Januari 2010

Tejurungkup Ja Dapat Pahala…


Semoga ini bisa menjadi renungan buat kita semua. Cerita ini merupakan kisah nyata, tapi aku lupa terjadi pada zaman apa. Tapi yang jelas kisah ini merupakan kisah nyata. Kalo ngga dizaman sahabat ato dizaman khalifah apakah kada ingat lalu nah. Kelihatannya ada yang ngga sabar lagi nah, langsung ja gen lah… eh hadangi dulu nah, jangan sampai kada ingat dibari jempolnya lah!!!
Sebelumnya kisah ini banyak diedit sedikit oleh penulis. ini dikarenakan aku lupa detail ceritanya. Tapi keseluruhan cerita Insyaallah sama aja.
*sepalih pakai bahasa banjar lah!! Sekira lebih romantis..
Seorang pria tua dan buta bangun pagi untuk sholat subuh di mesjid (sebujurnya kada ingat pang sembahyang subuh atau lain, tapi dianggap ja gen lah sembahyang subuh. Mun ada yang protes datangi rumah ku…ahaha). Mungkin karena sudah menjadi kebiasaannya, setiap sholat 5 waktu, ia menyempatkan untuk sholat berjamaah dimesjid. Sekedar gambaran, zaman bahari mesjid kada tapi ada, kada kaya wayah ini ah bejinguk sedikit keluar sudah kelihatan masigit. “Masigit??” Sory sob kelamaan di london. Zaman bahari mesjid jauh jauh dari rumah penduduk, jumlahnya gen bisa dihitungi jari. Sudah itu jalan kemesjid gen kada belampu, tapi itu tidak menyurutkan langkah si kai ini.. *nyataai inya buta, belampu atawa kada sama aja cu ai.
Si kai siap-siap untuk berangkat, karena orang buta mempunyai mata bathin yang kuat sehingga bisa mengingat jalan yang sering ia lalui. Be’gps gen kalah lawan tongkat sakti kai. Setelah berpakaian rapi dan berwudhu, si kai langsung menuju mesjid dengan semangat dan senyum yang lebar.
Ditengah jalan menuju mesjid, si kai tejurungkup bajunya rigat awak kesakitan. Bingung si kai ini, kada kaya biasanya. Biasanya batu seganal apa ja mun diranjah kada betaha gugur. Si kai sangkal banar.. biar buta-buta kaya ini gengsi tahu lah tegugur dijalan. Tapi si kai kada mengeluh, dia langsung pulang kerumah membersihkan bajunya dan berwudhu lagi. Lalu ia berangkat lagi menuju mesjid. *kada jara-jara ja lah, ayo semaangat kai “waja sampai kaputing”.
*serius gen nah, kada bewibawa kisah ini kena mun begayaan tarus.
Dalam perjalanan kembali ia jatuh lagi ditempat yang sama. Sekali lagi ia bangkit dan berganti baju dan berwudhu lalu lagi-lagi ia menuju mesjid.
Ditengah jalan ia bertemu dengan seseorang. Lalu si kai bertanya kepada pria misterius itu.pria itu menjawab.
“Saya melihat anda jatuh 2 kali diperjalanan menuju mesjid, jadi saya akan menemani anda untuk sampai ke mesjid dengan aman”
Si kai mengucapkan terima kasih, saat sampai dimesjid si kai mengajak pria itu untuk sholat berjamaah. Pria itu lantas menolak.
Si kai mengajak terus hingga berkali-kali dan lagi-lagi jawaban pria itu sama. Ya itu menolak untuk sholat berjamaah.
si kai bertanya. “Kenapa anda menolak untuk masuk dan sholat?”
Pria itu pun menjawab. “Aku adalah setan”
Si kai terkejut dengan jawaban pria itu. “Bukankah setan mengajak manusia untuk berbuat kemaksiatan lantas kenapa anda menolong saya untuk sholat menghadap Allah
Setan kemudian menjelaskan. “Saya melihat anda pergi ke mesjid dan sayalah berupaya menjatuhkan anda, agar anda mengurungkan niat anda untuk beribadah. Lalu anda pulang kerumah membersihkan badan dan kembali kemesjid”. “Allah lantas memaafkan dosa-dosamu”.
“Saya membuatmu terjatuh untuk kedua kalinya. Dan hal ini tidak membuat anda berubah pikiran untuk tinggal dirumah saja. Anda tetap memutuskan untuk pergi kemesjid. Karena hal itu Allah memaafkan seluruh anggota keluargamu”
“Saya khawatir jika saya menjatuhkan anda ketiga kalinya. Jangan-jangan Allah memaafkan dosa seluruh penduduk. Jadi saya memastikan bahwa anda sampai kemesjid dengan selamat”
***the end***
Kesimpulan yang dapat kita ambil….
Dengan kekurangannya saja si kai tetap bersemangat beribadah kepada Allah, lantas mengapa kita yang dilahirkan sempurna, masih belum memaksimalkan ibadah.
Setiap langkah kita menuju mesjid diganjar dengan satu pahala dan satu derajat untuk kita.
Sesungguhnya setan tidak akan pernah rela kalau manusia beribadah kepada Allah. Kalaupun kita tetap teguh imannya untuk beribadah kepada Allah. Maka setan berusaha semaksimal mungkin agar pahala yang kita dapat berkurang dan niat kita berubah menjadi tidak ikhlas.
Dan jangan pernah mengurungkan niat baik yang akan kamu lakukan karena kamu tidak akan pernah tahu ganjaran apa yang akan didapatkan.
SETAN TIDAK AKAN PERNAH RELA, SEBELUM IA MENDAPATKAN TEMAN SEBANYAK-BANYAKNYA DINERAKA.
…dikalakejenuhanmakinmenggila…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar