Halaman

Jumat, 15 Januari 2010

Pesona Ar Rahman


Bukannya bermaksud hanya menonjolkan salah satu surah Al Quran saja. Tapi sungguh surah Ar Rahman ini membuat saya benar2 terkesima dengan tata bahasanya, walaupun seluruh surah di Al Quran mempunyai tata bahasa yang mengagumkan. Sudah lama ingin menulis tentang ini tapi baru kesampaian sekarang. Bermula dari membuka Al Quran secara spontan. Eh, nggak tahunya surah ini memberikan sedikit pencerahan dihidupku.

Dengan segala kekurangan saya dan keterbatasan ilmu saya, saya mencoba sedikit berbagi ilmu yang memang masih jauh dari kesempurnaan.

Ar Rahman surah ke-55 dalam Al Quran. Allah menyampaikan pesan untuk kita dengan sangat mengaggumkan. Terlebih ketika Allah menyampaikan ayat “fabiayia alaa irobikumatukadzibaan”. Bukan hanya 2-3 kali Allah menyampaikan ayat ini, tapi sampai kurang lebih 31 kali dari 78 ayat didalamnya. Ayat yang berarti “nikmat tuhan manakah yang kau dustakan”. Membuat manusia seperti kita ini wajib malu karena Allah dengan tegas mengulangi ayat ini hingga 31 kali. Sedangkan kita acap kali melupakan nikmat yg diberikannya. Kita jarang bersyukur dan acap kali mengeluh dengan masalah2 yang kita hadapi.

“Nikmat tuhan manakah yang kau dustakan”. Ayat ini selalu diulang berkali-kali. Menandakan betapa pentingnya ayat ini. Ini merupakan penegasan dan teguran dari Allah, dalam ayat ini mengindikasikan bahwa betapa besar nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya. Dan apabila dibandingkan apa yang kita berikan kepada Allah sangatlah tidak sebanding. Bahwa begitu besarnya nikmat Allah yang kita terima lantas kenapa kita masih mengingkarinya??

Kita sering kali mengeluh dengan keterbatasan yang kita miliki, tapi pernahkah kalian sadar bahwa banyak orang diluar sana yang lebih banyak memiliki keterbatasan dibandingkan anda. Ketika fisik kita tidak sempurna kita acapkali bergumam “seandainya hidugku mancung”, “seandainya bibirku tipis”, “seandainya rambutku lurus” seandainya, seandainya dan terus seandainya. Tapi sadarkah kita bahwa Allah telah menciptakan kita dengan sempurna, mempunyai mata, mempunyai tangan, mempunyai kaki. Lantas pernahkah terlintas dalam pikiran kita bahwa “nikmat tuhan manakah yang sekarang aku dustakan??” mungkin hal ini sering terlupakan, tapi hal yang terlupakan inilah sesungguhnya nikmat Allah yang luar biasa.

Kita sering mengeluh dengan masalah yang kita hadapi sekarang, kita pasti pernah mendapat cobaan yang berat, seakan hidup ini tak ada artinya lagi. seperti lagunya peterpan ya “jangan menyerah”. Oke kita lanjutkan lagunya. ‘Syukuri apa yang ada hidup adalah anugerah’. Ya anugerah, bukankah masalah hadir untuk dihadapi, lantas untuk apa mengeluh?? Bukankah Allah tidak memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya. Jadi stay cool aja sob, ngga usah niat bunuh diri kalau tugas dikampus bejibun. Bukankah masalah adalah juga sebagian dari nikmat Allah. Coba kalo ngga ada masalah dihidup kita, kayaknya hidup akan menjadi monoton nggak ada konflik, nggak ada klimaks, n’ nggak ada endingnya (pelajaran bahasa banget tu). So sudah saatnya kita berfikir bahwa menjalani hidup ini indah bro, nggak usah mengeluh karena emang nggak ada gunanya mengeluh. Mengeluh cuma bisa menampakkan kelemahan diri kita.. oke lanjutkan lagunya. ‘tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik’ yo’oi coy lakukan yang terbaik, kita telah mendapatkan fasilitas nikmat Allah yang terbaik maka jalani hidup ini yang terbaik. Emank enak banget aku ngomong kaya gini ya, tapi setidaknya kita harus berusaha melakukan yang terbaik walaupun hasilnya belum tentu baik.

Sekali lagi aku ingin sampaikan bahwa nikmat Allah sangat luas jika kita mau menyadari. Tanpa meminta sekalipun kita bisa bernafas dengan sepuasnya. Tanpa berdoa sekalipun kita dapat berjalan kemana saja yang kita suka. Tanpa memohon sekalipun kita dapat melihat sesuka kita. lantas nikmat tuhan manakah yang kita dustakan sekarang???

(Bagus untuk pengetahuan anda)
Terdapat pada ayat 19-22 surah ini. Untuk lebih jelasnya buka Al Quran anda.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu”
“Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing2”
“Maka nikmat tuhan manakah yang kau dustakan”
“Dari keduanya keluar mutiara dan marjan”

Manusia banyak menerka-nerka dimanakah letak dua lautan mengalir itu? Tapi menurut perkiraan laut itu terletak di selat Gibraltar. Air laut yang berkarakter berbeda tidak mampu bercampur, meski telah bertemu. Sehingga membentuk garis lurus yang membentang panjang seakan membelah air laut. Keajaiban itulah yang membuat selat Gibraltar (dalam bahasa spanyol: Estrecho de Gibraltar) menjadi sangat istimewa. Selat tersebut memang tempat bertemunya dua laut yang berbeda yakni samudra Atlantik dan Laut Mediterenian yang memang karakter airnya berlainan. Perbedaan itu terlihat jelas dari warna air laut diselat tersebut. Ada bagian air laut yang berwarna biru gelap, sedangkan yang lainnya berwarna biru terang. Ajaibnya keduanya tidak dapat bercampur begitu saja meskipun sama2 air laut, dan bertemu diselat Gibraltar. Karena perbedaan warna itu, kalau kalian melihat selat itu dari udara, akan terlihat sebuah garis yang membentang cukup panjang. Garis itu adalah garis pembatas yang memisahkan warna dari kedua lautan tersebut. http://www.republika.co.id/koran/114/4261/Keajaiban_Selat_Gibraltar

Mau picturenya??? http://www.photoglobe.info/earth_from_space/img/gibraltar.jpg

Nah dibawah garis batas itulah(dikedalaman laut) terdapat mutiara(mutiara putih dan hitam) dan marjan. Ayat ini sudah dibuktikan oleh para nelayan barat, dan pada akhirnya banyak nelayan dan pengusaha mutiara berbondong2 masuk islam. Subhanaallah
(ayat ini adalah salah satu contoh bukti kebenaran Al Quran. Masih banyak lagi ayat2 di Al Quran yang menjelaskan tentang keajaiban dialam semesta ini)





“Allah tidak selalu memberikan apa yang aku inginkan, tapi Ia selalu memberikan apa yang aku butuhkan”

Referensi :Al Quran
Kaskus.us
Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan dalam artikel ini.
Wallahua’lambishawab…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar